POTRET DIRI : RESILIENSI
16-29 Oktober 2021
Galeri Foto RWD

Situasi Pandemik Covid 19 dimana ‘badai nalar’ di awal kondisinya sangat mempengaruhi mental hampir seluruh manusia di dunia. Memasuki tahun kedua, saat ini situasi sudah mulai mereda. Sikap individu dalam menghadapi kesulitan, memaksa untuk mengatasi dan beradaptasi dengannya. Sikap ini akan memberikan berbagai pengalaman baru kepada individu terkait dengan keterampilan hidup seperti komunikasi, sikap realistis dalam merencanakan hidup, serta kemampuan memilih jalan yang tepat bagi hidupnya (Rojas, 2015). Sikap ini adalah resiliensi.

Fotografi sebagai media ekspresi dan komunikasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, apalagi ketika gawai berkamera tidak lepas hampir setiap waktunya.

Penggunaan fotografi sebagai media ekspresi-komunikasi, metode analisis, pemahaman pribadi, baik yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar, penyembuhan dari depresi, kegelisahan, sakit kronis, proses ini dikenal sebagai Foto terapeutik.

Praktek dan teknis foto terapeutik bisa dilakukan oleh siapa saja, baik individu maupun kelompok dengan pembimbing yang mengetahui tentang foto terapeutik, walaupun tanpa ahli terapis. Salah satu metode dari foto terapeutik adalah penggunaan potret diri.

Berbeda dengan foto lainnya, tidak semua fotografer lugas melakukan potret diri.

Potret diri sangat berkaitan erat dengan kondisi diri, mengandung keragaman rangsangan , pikiran dan perasaan, memiliki hubungan khusus dengan waktu, serta konfigurasi elemen estetika dan formal.

Fotografer sering tidak secara sadar menyadari segala sesuatu yang diungkapkan dari foto dirinya. Mereka mungkin merasakan pikiran,ingatan, dan emosi mereka selama proses penciptaan foto justru setelah melihatnya. Namun juga sebaliknya, potret diri yang dengan sengaja dilakukan ditujukan sebagai proses penerimaan dan identitas.

Dalam pameran ini, Potret diri yang sengaja dibuat saat kondisi pandemik ataupun diambil dari arsip masa lalu, kemudian dipilihkan untuk ditampilkan kepada publik adalah bentuk komunikasi visual adaptif.

Potret diri adalah resiliensi.

 

Kurator
Grace Anata

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *